the barking wolf

the barking wolf
not a lone wolf

Senin, 14 November 2016

A Necessary Evil

Berpisah dengan begitu banyak teman lesbian yang pernah sejalan pada tahun ini sebenarnya sudah tidak begitu mengejutkanku. Sejalan dengan waktu, lesbian yang dulu berseberangan bisa kemudian menjadi teman, yang menjadi teman bisa sekedar menjadi masa lalu yang paling jauh dari kita. Berteman sesama lesbian memang tidak harus, tidak musti, tapi kadang menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan.

Sampai satu pesan dari orang lama yang dulu jelas tampak tak bahagia lalu dia memutuskan pergi. Hidupnya mulai tertata sekarang, demikian dia memberi kabar, dan ingin bertemu untuk sebuah pengingat pertemanan dan aku menolak. Kubilang, "Take all time and lesson you need. We're fine this way."


I'm hoping that after this fever I'll survive

Satu pelajaran yang sangat ingin kukuasai hingga sekarang yang diberikan oleh cinta pertamaku adalah pelajaran untuk melepas pergi. Cinta atau persahabatan, keduanya bila gagal akan menggoreskan luka. Dan aku tidak ingin melukai sahabat itu lagi. Aku tidak ingin mendapat kredit dari apa yang tidak ingin kulakukan terulang lagi.

You are always sorry. You think it's easy doing the right thing? You think it's easy to clean up the mess when your dearest people gave you up and left you stranded? You know how easy it would be to do the wrong thing -to fled, to hide, leaving the broken pieces behind, yeah everybody loves a fresh start-, with all the knowledge and pain in your brain, how good that would feel. You know I was not afraid to leave everything behind, I just chose to be the one with the memory...and strength.

Cukuplah aku menjadi kenangan. Dan pelajaran yang tak terlupakan. Dan mereka menjadi kenangan. Dan pelajaran yang tak terlupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar