the barking wolf

the barking wolf
not a lone wolf

Rabu, 19 Oktober 2016

10 Lagu Favorit Sampai Oktober 2016 (Edisi Belum Selesai)

1. My All oleh Mariah Carey

Sulit mengenyahkan lagu ini dari posisi puncak sejak bertahun-tahun, katakanlah sembilan belas tahun, lalu saat pertama kali mendengarnya dari kaset milik kakak perempuanku (album #1 milik Mariah Carey). Bagi penyuka hal sederhana macam diriku sudah tentu menemukan rasa nyaman luar biasa mendengar alunan musiknya, lagu ini sangat mudah untuk ukuran Mariah Carey dan nama Carey selalu akan menjanjikan rasa yang sangat classy dalam setiap sentuhan nada. Spanish Guitar (yang terinspirasi dari kepergian Carey ke Puerto Rico) dan dentuman drum groove yang 'nendang' hatiku dengan pas, ditambah rasa desperate Carey yang nyata (karena tengah akan bercerai dengan Tommy Mottola, suaminya saat itu) dan video klip yang menggambarkan lamunan Mariah Carey tentang cintanya yang hilang dan perasaan mengambang akan hal tersebut yang diwujudkan dalam dia menyanyi di atas kapal yang terbalik, menggambarkan sebuah hubungan yang kandas, dan mengambang di tengah perairan, liriknya yang jujur dan rapuh, I just love all about this song.


Selain itu, ada satu OTP (one true pairing) yang menurutku lagu ini amat sangat cocok untuk jadi lagu karakter miliknya, tentu ada satu tokoh ini yang aku sangat suka melihat dia desperate akan cintanya pada satu tokoh lain.

Kebanyakan aku suka versi live dari sebuah lagu, tapi khusus satu ini, aku sangat suka edisi rekamannya. Versi live-nya menurutku sudah kehilangan roh desperate-nya.

Paling suka saat epilog lagu, "I'd give my all for your love tonight...," dinyanyikan dengan nada paling rendah milik Carey.


2. Landslide oleh Fleetwood Mac

Lagu ini tentang Bapak.


Aku harus bilang bahwa ini lagu liriknya sangat indah, sangat menggambarkan perasaan, kegelisahan dan pertanyaan-pertanyaan anak kepada bapaknya (atau orang yang dicintainya), saat ia akan melangkah meninggalkan rumah (atau sebuah hubungan yang ia sudah sangat nyaman di dalamnya).

Paling suka saat lirik, "Oh mirror in the sky what is love? Can a child within my heart rise above? Can I sail through the changing ocean tides? Can I handle the season of my life? I don't know... Well, I've been afraid of changing cause I've built my life around you, but time makes you bolder, children get older, I'm getting older, too..."


3. Wajah Kekasih oleh Siti Nurhaliza

Siapa yang tak terkenang cinta pertama?


Bukannya tak menyukai atau tak cinta produk Indonesia, tapi lagu ini benar-benar 'ngena' saat aku jatuh cinta kali pertama. Lagi-lagi karena perasaan desperate-nya. Lagi-lagi mungkin karena dentuman drumnya yang menggelora di hati. Liriknya indah dan santun, seperti innocence yang berusaha dijaga kala pertama memiliki hasrat. Lalu sang pemilik hasrat memutuskan mengubur hasrat itu dalam doa (cieee huwek byor). Tapi lagu ini memang menggambarkan perasaanku mengenai cinta pertama, darinya aku belajar cinta tak harus memiliki. Bahwa rasa ingin memiliki itu bisa dikontrol. Dan lirik yang puitis membuatku semakin platonis saja, hehehe...

Paling suka saat epilog lagu, "Kumengharapkan ikatan kasih sayang antara kita akan terlaksana jua. Walaupun impian dalam kekaburan, kuyakin padaMu oh Tuhan..."


4. Kandas oleh Evie Tamala (duet)

Siapa yang tak pernah cintanya kandas?


Saat menjadi pasangan, aku selalu menjadi satu yang setia dan belajar memahami. Selalu disangka menjadi satu yang kurang memiliki kesabaran dan kurang dalam mencintai. Sehingga sering pasanganku berpaling dan mengingkari janji, dan baru memahami prosesku bertahun-tahun sesudahnya, lalu tak jarang tertarik ingin kembali bersama saat segala kondisi tidak lagi memungkinkan (bagiku untuk mengatakan iya).

Kadang kamu memiliki pasangan yang kedewasaannya melesat jauh melewatimu saat kalian tumbuh bersama sebagai pasangan dan kamu mungkin kehilangan jejak saat mengikutinya. Tak mengapa. Mungkin kalian memang tak ditakdirkan untuk bersama.

Tidak ada lirik yang paling aku suka dari lagu ini, aku suka dangdut yang santun dan duet yang indah. That's all.


5. Be Without You oleh Mary J. Blige

Siapa yang tidak ingin hubungan cinta yang kuat dan sehat yang bukan merupakan percintaan satu fase saja?


Lirik lagu ini, yang keduanya saling tidak berbohong, tidak membuat yang lain menangis, tidak saling melakukan perbuatan di belakang yang lain lalu menutupinya, saling setia, tentu saja semua orang ingin punya cerita demikian dalam cintanya.

Walaupun liriknya terlalu utopis, aku sangat suka lagu ini terutama di bagian pembuka dan penutupnya.


6. Takkan Hilang oleh Shakila/Vandina


Versi Shakila maupun Vandina, aku suka keduanya. Bahkan versinya Tulus pun, meski salah lirik, masih termaafkan karena penyanyinya tidak menyanyikannya tanpa jiwa. Siapa yang tak pernah dianggap remeh sebagai mantan, namun sebaliknya, bagi kita cerita bersamanya sangat indah?


Separuh bertepuk sebelah tangan, lagu ini banyak mewakili kisah cintaku. Beberapa lagu milik Anang Hermansyah, sang pencipta lagu, sebenarnya nongol di playlist-ku, tapi jika harus memilih maka lagu ini punya kekuatan paling mumpuni untuk menendang hatiku.



7. How Am I Supposed to Live Without You oleh Michael Bolton/Laura Branigan/Christian Cuevas/Laura Fygi

Lagu ini pada tahun 1982 dibawakan oleh Laura Branigan, namun pada tahun 1989 Michael Bolton membawakannya sendiri dan aku bersyukur lagu ini sampai pada telingaku atas kontribusi kakak-kakakku yang menggilai lagu-lagu bagus semacam lagu ini dan Careless Whisper di akhir 80an dan awal 90an (di mana aku masih pakai popok dan baju TK).


Pada masa remaja, Micheal Bolton got me missing exes that never existed. Kini setelah memiliki banyak mantan, Bolton berhasil menarikku pada emosi yang paling dalam perihal mencintai dan ditinggal pergi kekasih yang kucintai. Siapapun yang pernah ditinggalkan kekasihnya setelah melangkah bersama sekian lama (dan atau setelah kekasihnya mapan/punya mimpi jadi nyata) pasti akan baper (terbawa perasaan) mendengar lagu ini.



Lirik favorit:
Now, I don't wanna know about the price I'm gonna pay for dreaming
Now that your dream has come true
Tell me how am I supposed to live without you
Now that I've been loving so long?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar