Teman sekamarku punya tamu yang menginap beberapa hari di kamar kami.
Lewat dia aku mengerti kabar dia yang tak ingin kuketahui kabarnya, kabar tentang betapa bahagianya dia dengan rekonsiliasi.
Tebersit kebahagiaan dalam hatiku, apakah ini rasanya bahagia karena seseorang yang (pernah) kita cintai bahagia? Tidak tahulah, aku sedang tidak ingin mendebatkan apa-apa. Aku sendiri juga kepingin bahagia.
Sudah hampir setahun, dan segala ingatan tentang dia terasa jauh sekali. Seluruh yang kuketahui tentangnya sudah jauh tertinggal dari dirinya yang baru. Dan yang kucintai mungkin cumalah kenangan tentangnya. Teman sekamarku sering sekali berandai-andai andai dia mau kembali lalu reaksiku akan seperti apa? Kubilang bukan masalah bersamanya, tapi perpisahannya. Sulit untuk meyakinkanku untuk percaya bahwa aku kuat menjalani perpisahan seperti itu sekali lagi. Karena aku tak sekuat itu. Karena aku bukan orang yang tak mempercayai keniscayaan perpisahan.
I realized that it's hard to be apart
you discovered it could be easy
and all I think of is why get together to break apart?
you wonder why you loved me*
Oh, mau kau cari ke mana cinta sejati tentang perempuan bersama perempuan lain? Masa depan apa yang dijanjikan oleh dua perempuan yang memasung cinta dalam sepasang cincin?
Cause I want it all or nothing at all
there's nowhere to fall when you reach the bottom**
Aku juga ingin bahagia. Entah kenapa aku yakin aku tidak akan mendapatkannya bila bersamanya karena melihatnya tak bahagia bersamaku. Tak mengapa aku tak menjadi cinta sejati siapapun, tak mengapa bila cinta hanyalah sebuah rekaman kebahagiaan dalam ingatan yang tak mungkin terulang.
Cause time will pass me by
may be I'll never learn to smile
but I know I'll make it through***
*Lirik lagu yang dipopulerkan oleh Ultra, Rescue Me
**Lirik lagu yang dipopulerkan O-Town, All Or Nothing
***Lirik lagu yang dipopulerkan oleh Kavana, Will You Wait For Me

Tidak ada komentar:
Posting Komentar