Saos favorit Michael Guerin di Roswell
Seperti halnya penggemar yang gagal pindah hati, awalnya aku skeptis dengan Roswell New Mexico. Pemeran Liz pun tidak terlalu menarik hatiku, tapi aku hatiku agak berkhianat saat melihat Max Evans versi baru. Ya, aku suka banget sama Max Evans yang pendiam dan badannya keren seperti versi Roswell, tapi Max dalam Roswell New Mexico lebih terlihat punya banyak beban dan ini cocok dengan plot yang ditunjukkan seri baru ini. Cintanya pada Liz juga lebih desperate. Dan, oh my God, I really love the soundtracks...always successfully throw me back to the 90's. Selalu bikin aku mellow pake banget, pada jaman aku masih sekolah menengah di mana cinta itu membingungkan (ciyeee...).
I guess it's been a long way home
Try' na face the world alone
Nothing's easy I know
Running empty on hope*
Pada Roswell New Mexico, para alien lebih menyukai aseton. Iya, cairan penghapus kuteks untuk kukumu itu. Di seri baru ini, Michael Guerin biseksual dan mempunyai hubungan cinta dengan Alex Manes. Alex Manes adalah satu dari trio Liz-Maria-Alex di seri terdahulu. Memasukkan karakter LGBTQ pada serial ini merupakan satu dari beberapa penyesuaian Roswell New Mexico di era modern.
Sometimes you gotta find yourself
Find yourself in someone else
And take the weight off your load
Makes it easier to cope*
Selain soundtracks yang menyenangkan kuping, aku menyukai pendalaman tiap karakter Roswell New Mexico. Namun untuk selera wajah, aku lebih suka Michael Guerin versi Brendan Fehr yang lebih keliatan bad boy dan seksi abis adegan cumbu-cumbu dengan si Maria. Maria versi baru walau cantik tapi kurang masa bodoh, sepertinya seluruh tokoh di Roswell New Mexico terlalu sibuk take care of each other yang mungkin itu untuk menutupi antagonis pada season pertama.
Oh it ain't about the looking back
All the years are gonna make you sad
Cause the futures in the hand that you hold
Take a breath and let it all slow down
Only look and turn your head around
Cause the future's in the hand that you hold*
*Lagu yang dibawakan oleh Dan Owen, Hand That You Hold
