the barking wolf

the barking wolf
not a lone wolf

Kamis, 29 Desember 2016

8: Pada Bintang Jatuh

Maya mendengar suara angin yang bertiup. Beberapa orang menggunakan pakaian hitam, yang lain putih. Prosesi masih berlangsung, tapi pikiran Maya melayang jauh dari pemakaman yang terasa damai walau penuh kesedihan. Langit terpaku diam.

Maya ingat jalanan pemakaman. Ia sudah hapal betul karena berkali-kali mengunjungi tempat ini. Sesepoi angin meniup lilin, gerimis lembut jatuh dari dedaunan pohon. Maya ingat tiap detilnya. Maya menggigil bukan karena bajunya yang tipis atau airmata. Ia tahu rasanya kehilangan orang tercinta tapi tidak bisa ikut menangis, airmatanya sudah lama kering.

Gerakan tiba-tiba dari obyek yang sedang ia tatap membuat Maya kembali ke kenyataan. Dian. Ia sulit mengingat kapan ia menjadi sangat sadar akan tiap gerakan Dian. Apakah Dian selalu datang ke acara pemakaman pasiennya? Ia berharap tahu jawabannya. Ia berharap bisa menyanyakan hal itu. Ia berharap bisa banyak bicara dengan Dian, tapi tidak sekarang.

Sedih melihat mata Anita yang memerah. Dari semua orang, Anita merupakan favorit ayah Bilqis. Maya mencuri pandang ke Bilqis, auranya begitu tenang. Tidak ada jejak airmata di matanya, kontrol dirinya sangat baik, seperti Maya.

Maya melihat Dian berjalan menepi, dia menjawab telepon. Ada kerutan di antara kedua alisnya, mungkin si rambut Bob sedang meneleponnya. Tapi Maya salah. Si rambut Bob itu sedang berdiri di antara orang yang mengamati prosesi pemakaman, tepat di belakangnya, di sebelah Elvina.

“Maaf aku terlambat,” kata si rambut Bob dengan berbisik.

“Baru mulai, kok,” Elvina balas berbisik. “Gimana pasienmu?”

“Fraktur costae-nya enggak diapa-apain. Tapi Yudha harus melakukan drainase untuk abses psoas-nya. Adam enggak setuju karena pasien itu three vessel.”

“Waduh, aku setuju sama Adam.”

“Iya. Kita konsul ke Nana. Kata Nana pasiennya terlalu tua, dia takut dengan elastisitas kapilernya jika dilakukan prosedur stenting. Jalan buntu. Tapi Nana akan melakukan pendekatan lain.”

“Kami akan diskusikan pada laporan sore.”

“Hei, cantik,” Dian menggoda rekan-rekannya.

“Romeo, jalan yuk setelah prosesi…” Si rambut Bob memegang lengan Dian yang disebutnya Romeo.

“Boleh asalkan nggak ada palang kereta api untuk dilintasi,” Dian menekankan suara pada palang kereta api untuk dilintasi.

“Kenapa emangnya dengan palang kereta api?” Tanya Elvina.

“Ada pasien trauma multipel, ketabrak kereta. Kereta api! Bayangkan! Dia muntah, nyemprot lebih tepatnya, darah banyak sekali sampai lantai ruang resusitasi ketutup muntahannya semua, salah satunya kena jas putih Dian. Tebak reaksi Dian apa?”

“Diem kamu, Juliet,” Dian menghardik Winda, si rambut Bob.

“Reaksinya apa?” Tanya Elvina penasaran.

“Dia ikutan muntah di sebelah pasien itu,” Winda menahan kekehannya.

“Itu salahmu. Aku baru saja selesai makan siang porsi besar saat kamu menarikku ikut ke ruang resusitasi,” Dian cemberut.

“Weleeeh… Tuan puteri dengan profesi apapun tetap tuan puteri,” Elvina berkata dengan nada penuh canda.

“Aku bukan tuan puteri!” Muka Dian memerah.

“Bukaaan…cuman anak perempuan yang terlalu dimanjakan orang tuanya,” tanggap Winda.

“Orang tua yang kaya,” Elvina mengangguk.

Maya mengagumi kemampuan mereka untuk tetap ceria di tengah prosesi yang penuh duka. Ia mencuri pandang kembali pada Bilqis saat orang-orang mulai menyalami atau memeluknya. Maya ingat bagaimana rasanya. Orang-orang meremas bahunya begitu sering di pemakaman Rani, ia bisa pecah oleh banyaknya remasan yang ia peroleh.

Seseorang melangkah ke samping Maya. Dian. Maya mengangguk mengenalinya.

“Mbak, mukamu pucat banget,” Dian memegang lengan Maya.

“Sa…saya tidak apa-apa.”

“Nggak pa-pa gimana, yuk cari tempat duduk.”

Maya mematuhi Dian. Dian menyodorkan sebotol teh manis.

“Saya lebih suka yang kadar gulanya rendah,” gumam maya sambil tersenyum kecil.

“Omong kosong. Mbak butuh banyak gula sekarang.”

“Ada apa ini?” Si rambut Bob mendekati mereka.

“Perubahan rencana, Win, aku mau anter Mbak May pulang,” Dian melepas jaketnya dan meletakkannya pada bahu Maya.

“Saya nggak pa-pa. Saya kuat nyetir sendiri.”

“Nggak boleh, Mbak. Yuk pamitan.”


——x——


"Waduh!"

“Kenapa, Yan?" Tanya Maya saat mereka masuk mobilnya.

“Aku bisanya pakai mobil matic, Mbak.”

Maya tersenyum, matanya terpejam, kepalanya bergeleng-geleng.

“Tenang aja, dulu latihan mobil juga pake manual, Mbak,” ujar Dian penuh percaya diri.


——x——


Maya hampir lupa bagaimana rasanya pulang dengan hati berdebar gembira, seperti ia lupa kapan terakhir ia menerima tamu.

Ia mencuri pandang pada Dian yang sedang duduk di ruang tamu. Rambutnya panjang dan hitam legam, kontras dengan ruangan dan pakaiannya yang serba putih. Dia duduk dan menonton televisi, kadang tertawa berderai-derai melihat iklan konyol.

Dia mematikan televisi saat Maya membawakannya minum. Maya menatap Dian dengan tatapan lucu, terkesan dengan kesenangan Dian yang aneh.

“Mbak seharusnya bobok di kamar,” Dian membuat gestur seakan-akan berpamitan.

Maya menarik lengan Dian, “Kan saya sudah bilang kalau saya baik-baik saja,” disodorkannya minuman itu ke tangan Dian, “Rumah ini kangen sama kehadiran tamu.”

“Sudah setahun, Mbak. Pasti ada laki-laki yang tertarik sama Mbak May.”

“Perempuan,” ralat Maya.

“Perempuan,” Dian mengulang.

“Bisakah Dian mencari pengganti cinta sejatinya?” Maya melirik ke wajah Rani yang membeku dalam pigora di atas meja di bawah televisi

Bibir Dian menarik sebelah, membentuk lesung pipi yang membuat wajahnya lebih cantik lagi. “Enggak tahu, Mbak, aku belum nemu cinta sejati ‘kali. Tapi, ya, mungkin cinta sejati harus seperti itu,” dia menjawab pertanyaan Maya dengan jeda agak lama.

“Seharusnya memang seperti itu.”

“Untuk sebagian kecil dari kita.”

Maya tersenyum sedih, setuju dengan komentar Dian. Diam-diam mengkhianati pernyataannya sendiri. Ia ingin sekali, seseorang memeluknya semalaman. Malam ini adalah malam di mana ia menyadari bahwa waktunya terbatas. Bahwa jatuh cinta itu seperti meteor di langit malam, jatuh dan terbakar sekali dan sebentar seperti kembang api lalu selamanya lenyap atau tergantikan meteor lain. Banyak orang mengejar musim kembang api dalam hidupnya, tak pernah puas.

Maya tersenyum pada diri sendiri. Ia mengontrol dengan baik musim kembang apinya. Meteor yang memecah permukaan air akan menimbulkan gelombang. Walau saat ini perasaannya bagai terombang-ambing dalam gerakan yang memabukkan, arus boleh berubah-ubah, barang kali bahkan ia sekarang berada pada samudera yang berbeda dengan jatuhan meteor yang berbeda tapi ia yakin akan berhasil meredam dan mengarunginya, seperti badai-badai sebelumnya. Ia akan mengontrolnya dengan baik.

Ia terjaga di atas tempat tidurnya malam itu. Ia namakan bintang jatuhnya Dian Priyanti Baskoro.




NB: mengambil percakapan dari buku tentang cinta sejati (karena aku tidak percaya cinta sejati itu ada). Percakapannya terdengar manis, sih.

Senin, 26 Desember 2016

You Are My Light

Cahaya Mata...

The rain pouring down so hard and I'm reading this new Sailor Moon 9 manga. The cover of this manga is Sailor Pluto, your favorite Sailor. And I miss you, how everything I find today used to be your favorite one, suddenly I'm thrown back to the memories of our junior high school.

You remember this Haruka and Michiru? Not the lesbianism, it's just about the feeling of two kindred souls finding each other. Finding a friend. How the feeling of lonesome somehow had led me to you. You and your Helios. We talked about dreams and the future.

I am in the future, right now. How are you today? We lost contact for years, for 15 years if I didn't fail to remember.

Is it fair for you that I found the same kindred soul, someone who reminds me of you and our old conversations? I think it's a fair trade, because maybe now you're busy building a family and forget about us while I remain alone.

You are my light 2...

Now I know why your name is for one eye only. Cahaya Mata, the light of the eye, not eyes. It's important to see everything in both eyes; left for the ugliness, despair, and today's point of view, and right for the knowledge, the light, to metamorphic them into beautiful understandings, a point of view from the future and the student of life. I am forever your student. Every time I try to look with both eyes, I struggle, because it's easier to look with one left eye and curse. It's easier to look everything that meets the eye than taking the distant, far away, right gaze.

So I weep in my struggle. I weep so hard, harder than the pouring rain. So hard that my visions blurred, I can't take even one more step because I'm too afraid of what's in the step ahead. So I stop and weep. Someone please lead me the way. Yesterday I got you who always clear my right eye so I can see the light. Today, what about today, my dear friend?

"Today you will be okay..." I hear your whisper through the rain, "Because you've been 15 years in a lone struggle. Look at your fine heart, look at how good you in learning your lessons of life. Look at you. Take a good look at yourself and how life has morphed you into yourself right now. It's okay to always struggle. It's okay to cry. It's okay because everything will be alright."

'People are all alone, everyone living on a journey of solitude. Whatever injuries or hardships one has, one won't depend on anyone and is always true to their own feelings. I'm not having regrets, we are soldiers of destiny.'- Kaioh Michiru, Senshi no Omoi.

Kamis, 22 Desember 2016

Songs For You Who Survived After Lost Everything

You wonder about how your ex/long-lost-friends/families are doing but accepted the fact that they will never come back to you? These songs are for fellow kindred soul...

10. Set Fire to the Rain/Rolling in the Deep by Adele

Rolling in the Deep

You fell in love then realized that your love was nothing like you thought about them'd be? These bittersweet songs will accompany you through dancing in the rain.

Set Fire to the Rain


9. It Only Hurts When I'm breathing by Shania Twain

You survived a very heart breaking goodbye because your love couldn't keep their promises? Country always got me bad when it comes to hurting state, it has an ability to convey a sense of melancholy and nostalgia. The lyrics "Hope life's been good to you since you've been gone/I'm doing fine now/I'm not surprised just how well I survived/I'm over the worst/I can't complain/I'm free again/It only hurts when I'm breathing..." makes you who already moved on but still linger on your ex memories can relate too much to this song.



8. I Survived You by Clay Aiken

Very thankful about the lesson of love from your necessary-evil-ex? Clay Aiken will sing you when you're winning. "I see the picture clear now/the fog has lifted/I can look in the mirror now/i's been a slow awakening/haunted by a heart full of you, couldn't help mistaking/I survived the crash/survived the burn/survived the worst, yeah baby, but I learned/survived the lies/survived the blues/almost killed me, but I survived the truth/and when you wrote me off like I was doomed I survived you"



7. Don't Cry by Guns 'n Roses

You have to say goodbye to the one you love and convince them that everything will be alright? Sometimes we have to make a hard decision that will hurt a lot, but we believe in and trust the magic of new beginning. As long as you never lied nor did something behind their back and tried to cover it up, you deserve a change.



6. 기도/Gido/Prayer by Jeong Il Young

In love with someone who loves you as a friend or sister/brother? In love with your childhood friend but they don't feel the same? In love with each other but have to let go? This song is a soundtrack from the first installment of season-themed tetralogy Endless Love: Autumn In My Heart drama series directed by Yoon Seok-Ho, a pioneer in Korean melodramatic series. Gido was my favorite ballad through rough times in facing separation. "Maybe your heart will leave me/that would be a reason for me to stress/it is okay if you become more distant each day/wherever you are, believe in love/even though we are separated by a sad destiny/I won't make your heart cry again."


Thought the singer is female...


5. Girlfriend by K (Kei)/Kang Yoon Sung

Had a very honest and be-yourself girlfriend and after being an ex still want to keep in touch with her because she's a friend indeed? This song is about adoring and remembering your kind ex-girlfriend, how you love to be around her but she's gone after a must done break up. It was no one fault, you both just didn't work. "Those red heels and pumps they remind me of you/and suddenly I rewind the memories/you walk on, just being yourself/and one day I might get to see your smile again/baby even so, maybe you could take my hand without saying a word/just like when you were my girlfriend/though despair and insecurity may get me down/when I tremble with tears of disappointment/when I'm caught in a crowd, and see people fade into the view, a familiar pain returns/I'll never forget your kindness because I hope it will never change/baby even so, maybe you can remember to smile innocently/just like when you were my girlfriend."




4. Terlalu Manis by Slank

You donated your old guitar for orphans, ten years later you found a very similar guitar, bought it and you tried to recapture the past. If you're 30's, I know this song is in your playlist, maybe you're remembering about friends that you loved that will never love you back and wonder their whereabouts. "Hari berganti, angin tetap berhembus/cuaca berubah, daun-daun tetap tumbuh/kata hatiku pun tak pernah berubah/berjalan dengan apa adanya/di malam yang dingin dan gelap sepi benakku melayang pada kisah kita/terlalu manis untuk dilupakan, kenangan yang indah bersamamu tinggallah mimpi/walau kita memang tak saling cinta, takkan terjadi di antara kita." Maybe your heart have never changed, still love them despite the long, separating, years. Some people don't change at all.





3. Immortality by Celine Dion with the Bee Gees

Giving up your love for your dreams might sound selfish, but it depends on at which stage of life you're on. And this song has a powerful positive effect in my lesbian life where I have to make so many dreadful decisions about friends and lovers. The "I won't let my heart control my head" is like a charm, every time I feel regret about exes I will repeat this quotes followed by "Cause I have found a dream that must come true/every once of me must see it through/I'm sorry I don't have a role for love to play."





2. Angel by Sarah Mclachlan

Tired of waiting your second chance with the one who got away? With the one who did the wrong thing but found no issue in their action? And you want to find such peace in such sadness? Sometimes it takes more strength to try admit that you love someone that's no good for you, and you weep in your silent reverie. This is a very beautiful song that will keep you alive through your darkest time.



1. Stars by Grace Potter and the Nocturnals


A song about a long-lost childhood friend or about the deceased family or about lovers that will never get back together. The singer took the loss so hard, it's haunting me, that every time I look up at the stars I can't help but playing this song in my mind over and over again and feel her pain. I found this song when I lost my father. The song is very simple, I love the video clip, I love how Grace plays the guitar or piano while singing about her long-lost love.

Grace Potter and the Nocturnals (VEVO presents)

Senin, 19 Desember 2016

Kepada Miss Gentle Hands

"Do you know that you have a pair of beautiful hands, Miss?"

Menekan tuts piano dengan buta nada, di suatu malam dekat natal hanya kamu dan aku. Dan hujan di sela gemerisik daun. Cahaya matahari hanya tersisa pada sinar bulan di mana keindahan langit menyeruak dalam rupa kerlip sejuta bintang saat listrik kota padam. Mata kita telah terbiasa berbinar di antara lilin yang menyala. Dan tanpa sedetikpun menyela dingin angin yang menggejala, kamu mendekat pada jendela yang terbuka, kuhembuskan asap putih pada buku lagu di depanku, seolah dengan itu aku mampu menyusupkan roh dan membuatnya hidup di antara kita. Di antara kita yang sedang jatuh cinta. Sedang jatuh cinta?

Dalam hati aku bertanya, apakah kamu hanya akan diam dan membiarkan segala hal di depan mata berlalu seperti aku? Apakah selamanya kita akan terjebak dalam pertanyaan 'seandainya'? Seandainya segalanya berbeda, seandainya segalanya baik-baik saja, dan hantu masa lalu tak pernah ada, akankah kita bertemu dalam rasa yang berbeda? Akankah kamu menatapku dengan pandangan mata yang sama? Akankah kita di sini, di detik ini, bersama? Aku ingin memiliki pengetahuan tentang rasamu terhadapku, mungkinkah bisa ku tahu tanpa menunjukkan rasaku?

A letter for the one with beautiful hands.

"Do you know that you have a gentle touch, Miss?"

Dan aku tersesat dalam kebutaan nadaku terhadap nyanyianmu. Bagaimana bisa aku menjadi lagu pengiringmu? Bagaimana bisa ku lihat rona di pipimu bila punggungmu menghadapku. Bagaimana aku bisa membuatmu yang mencintainya mencintaiku?

Kita sedang jatuh cinta. Aku terhadapmu dan kamu terhadapnya.

Kini aku mengerti mengapa dadaku begitu sesak. Bukan karena rokok putih yang memenuhi paruku. Bukan karena hantu di masa lalu. Bukan hantuku. Ku harap kali ini aku tak kalah oleh masa lalumu. Paling tidak bila aku kalah malam ini itu karena kamu memutuskan bahwa masa depanmu bukanlah ingin mencintaiku. Jadikan aku sesuatu yang akan kamu lepaskan, bukan menjadi sesuatu yang ingin kamu lupakan. Bila ini malam terakhir untuk kita maka biarlah ini menjadi saksi untukmu melepas masa lalu. Mari jadikan malam ini kenangan pasti. Aku mencintaimu. Aku cinta kamu. Biarkan aku mengaku cinta padamu.

Esok, biarkan malam ini dan seluruh waktu sebelumnya menjadi masa lalu. Selamat ulang tahun.


Selalu milikmu,
the girl in com(m)ma.

Jumat, 16 Desember 2016

Theme Songs for A Cheater Like You

10. The Call --Backstreet Boys

Selingkuh, bohong dan ketahuan? Banyak temannya kok. Ditinggalin? Banyak temannya juga. Nyesel? Banyak temannya juga kok.
Makanya mikir sebelum selingkuh, sebelum bohong dan sebelum ngerusak hubungan sama pasangan.



9. Di Sana Menanti, Di Sini Menunggu --Ukays

Ini versi malaysia dari Di Sini Menunggu oleh UKS. Lagu ini sebenarnya cukup santun, tapi jelas si pemilik cerita tidak punya pendirian/kepribadian karena lebih memilih untuk menunggu salah satu dari kedua orang yang terlibat cinta dengannya memutuskannya. Aku bisa membayangkan seorang perempuan di sana yang sedang menulis surat perpisahan. Dan memaafkan. Vivat untuk perempuan tegar dan logis di sana!

"Ku terima satu nota/ringkas tulisannya/dia sedia undur diri dan memaafkanku/katanya anggap ini satu mimpi yang datang sekadar untuk menguji."



8. Saving All My Love for You--Whitney Houston dan Secret Love Song --Little Mix ft. Jason Derulo


Rela jadi selingkuhan dan sok menderita karena cinta? Atau selingkuh karena enggak bisa bersama si dia karena baru menemukan si dia saat kamu sudah punya pasangan lalu terlalu takut mutusin pasangan dan mending selingkuh dan sok menderita karena cinta? Lagu ini kamu banget, mbakmas!
Mikir donk, gimana kalau pasangan resminya juga ngerasa kalau si dia ini cuma buatnya walaupun si dia enggak ngerasa sama. Jangan-jangan, kalau kamu dan dia akhirnya jadi, sepuluh tahun lagi si dia udah eneg sama kamu dan nyari yang lain lagi?



7. Dilemma --Nelly

Duet duo selingkuh cocok banget buat kamu yag hobi ngerusak hubungan orang sekaligus enggak setia sama pasangan. Cocok banget pokoknya buat si hobi mengendap-endap untuk muasin keinginan hati. Banyak kok orang sepertimu, terutama yang udah nikah, tenang aja. Tenang aja karena kamu bakalan punya banyak teman masuk neraka.


Segera tobat mbakmas biar bisa hidup senang-senang, mati masuk surga.


6. One Last Time --Ariana Grande

Selingkuh, jadi mantan, kemudian ngrecokin hubungan mantan sama pacar barunya dengan rela atau maksa-maksa jadi selingkuhannya? Lagu ini cocok buat kamu yang suka membenarkan perbuatanmu atau buat kamu yang senantiasa berpikir kalau ada sesuatu yang salah pasti itu di luar dirimu. Membujuk bahwa, "Setidaknya saat ini aku jujur, bukannya kamu pingin aku jujur?" itu buat si dia padahal itu buat mensyahkan kemauanmu di atas kemauannya. Untuk kamu yang demen menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hal yang kamu inginkan, this is all about you, mbakmas!



5. Confessions part I dan II --Usher

Selingkuh, terus berharap pasanganmu memaafkanmu karena kamu sudah mengaku dengan gentle? Tunggu, tunggu...karena kamu mengaku dengan gentle atau karena kamu mendadak jadi bapak untuk anak dari cewek bunting tiga bulan?


Ampun deh, kalau ini orang Indonesia udah pasti jadi mantan. And the worst thing about these songs? Ngaku-ngaku dan pingin dihargai sebagai gentleman tapi kelakuan kayak anak-anak!


4. Yeah! --Usher ft. Lil Jon, Ludacris

Selingkuh dan joged-joged merayakannya? Banyak kok yang juga begini. Ini lagu buat kamu yang hobi selingkuh dan bangga dengan kemampuan nol persenmu dalam kontrol diri. Seneng banget donk bisa ngegaet orang yang kamu inginkan atau seneng banget donk diinginkan orang lain. Terus ada seninya juga supaya enggak ketahuan pasanganmu, dan adrenalinnya itu bisa bikin cinta-cintaan sama selingkuhan makin membara. Apalagi kalau perasaan asramamu kepada pasangan udah di ujung tanduk tapi dirimu terlalu pengecut untuk ngejelasin atau mengakhiri, selingkuh bisa jadi alasan buat pasanganmu mutusin kamu lalu kamu bebas jalan sama selingkuhanmu bahkan mungkin sampai jadian! Congrats to all the cheater, you won love!


Inget, ya, Tuhan itu adil mbakmas. Ntar jangan nangis-nangis nyanyiin lagu Usher yang bertema marah/sedih diselingkuhin sama pasangan barumu atau karena kena karma, ya, macam Caught Up atau Truth Hurts, sumpah kamu bipolar kalau ngelakuin kayak gitu.


3. Unfaithful --Rihanna

Selingkuh dan nyesel? Banyak temannya, bos, tenang... Tobat sebelum dia tahu atau saat dia mulai curiga juga banyak temannya. Tobat yang beneran, bukan kapok lombok. Kecuali situ emang demen bertobat tapi pasanganmu itu bukan Tuhan Yang Maha Pemaaf lho...



2. Maafkan --Rio Febrian

Buat tukang selingkuh yang demen obral janji setia dan janji cinta, ini lagu yang pas buat kamu... Luluhkan hati pasangan kamu yang sudah kamu khianatin pake lagu ini, duh siapa yang gak bakal luluh sama Rio Febrian yang nyanyi sampai suaranya serak? Orang sabar atau bodoh manapun pasti akan mau balik sama kamu selepas lagu ini kamu persembahkan buat dia.



1. Careless Whisper --George Michael

Selingkuh? Nyesel? Pingin balik sama orang yang sudah kamu selingkuhin? Disumpahin, "Makan 'tuh penyesalan."?

Careless Whisper bisa jadi lagu latar buat kamu menangis meraung-raung karena nyesel abis sudah selingkuh, diputusin dan pingin balikan tapi tetap berakhir jadi mantan yang bikin kamu juga kehilangan si dia yang jadi cinta dan sahabat terbaikmu.


Makanya mikir dulu kalau mau selingkuh.

Rabu, 14 Desember 2016

Terjebak Nostalgia dan Diriku: Nay Tak Mampir di New York

Kalau aku sih, sesayang apapun sama sahabat, aku tidak mau terjebak cinta sahabat. Itu kalau aku.

Kalau aku berputar-putar berhari-hari di New York untuk menggali kenangan tentang mantan yang perasaan untuknya masih kuat, aku tidak akan pulang ke Indonesia dengan kekasih baru. Sudah pasti aku akan mencari jalan penutup yang benar-benar akan membuatku berdiri sendiri saat menutup itu jalan.

Terjebak nostalgia pasti membuat pihak ketiga yang melihatmu berpikir bahwa seluruh dunia berputar untukmu dan yang kau lakukan hanya mengenang. Hanya diam di tempat dan melewatkan kesempatan. Bahwa pergulatan batinmu itu mending kamu tinggalkan dan melangkahlah menuju masa depan baru. Pihak ketiga hanya akan bosan lalu pergi dan menganggap kamu terpaku pada hal yang sia-sia belaka.

I wish you were here, S...

Pihak ketiga lupa bahwa setiap orang butuh waktu. Dalam diri tiap orang ada fase menerima setelah melewati fase-fase yang lain. Ada juga penyesuaian diri, ada juga impian, ada juga harapan. Ada juga jarigan parut. kita tak bisa membungkus tiap orang dalam teori psikologi dan definisi normal untuk orang kebanyakan. Let people define their own move on. Let people define their own closure. Let them build their own understanding. Above all, let people grow at their own pace.

Sometimes love is a secret we don't want to share its story.

One thing for sure about your ex(es): it's a pity that they can't see how much you have changed for better, and you can promise yourself to someone else. Someone better.

But, sadly, these words are mutual because they've found someone better than you. Satu skor untuk mereka dan kamu masih sendiri.

But someday you will find what you're searching for.

Selasa, 13 Desember 2016

(Sedikit) Ulasan Film Terjebak Nostalgia: Raisa Jadi Mampir di New York

Terjebak Nostalgia with Raisa, Reza and Sora.

Raisa penggemar Sora, pemain piano berbakat yang sedang mengejar beasiswa ke New York. Bertemu tak sengaja saat berlindung dari hujan, Raisa dan Sora menjalin cinta kemudian. Beberapa tahun bersama, Sora menjadi korban Badai Sandy, mengubur mimpi Raisa dan Sora. Tak sempat berpisah, Raisa tak bisa melepaskan perasaannya kepada Sora meski dua tahun berselang dan meskipun telah ada Reza, sahabat yang terang-terangan menaruh hati padanya.

Sampai suatu hari tibalah sepucuk surat dari Sora...

 Aduh aku salah naruh gambar ini, habis yang ini ceweknya lima, yang satunya ceweknya cuma satu. Yang paling penting, yang satunya itu cowoknya dua...sedangkan aku suka lihatin cewek.

Aku tidak tahu apakah ini film pertama Raisa, tapi usaha Raisa yang keras dalam menjiwai perannya patut kuacungi jempol. Film ini tak se-smooth Ada Apa Dengan Cinta? (AADC?) dan dengan terburu-buru menampilkan sisi eksotis dari romansa. Bila AADC? berhasil menarik publik dengan sajak dan puisi serta kehidupan sehari-hari, Terjebak nostalgia menawarkan musik dan lirik dan modernitas. Akting pemain Sora masih kaku sedang Reza lebih rileks, mungkin juga karena karakter dari tokoh itu sendiri. Cowok-cowoknya punya tubuh yang bagus, satu dari tren laki-laki Indonesia yang sedang menjamur dan kusyukuri: six pack is yummy.

Terjebak Nostalgia mungkin benar-benar menjebak nostalgia penonton yang sedang terjebak nostalgia, tapi untuk yang tidak, menjadi hanya satu kisah roman biasa seperti yang hadir di rak-rak Gramedia. Korea, Jepang, Paris, dan dalam film ini Amerika, ditawarkan dalam barisan buku-buku romantis buat remaja dan dewasa muda kini menjadi-jadi dan membuai angan-angan mereka yang dilanda kegandrungan luar negeri. Aku dari dulu pecinta Central Park, hampir pasti sekedar nama itu saja sudah mengetuk pintu genre cerita romantis bagiku, apalagi ditambah sedang terjebak nostalgia. klop sudah. Ditambah karakter bernama Sora, yang dalam Bahasa jepang artinya langit, salah satu kata favoritku diambil dari penggalan lirik dan judul lagu: 'Kimi ga sora datta, yume datta,' yang artinya lebih kurang: you were my sky, you were my dream. Datta. Were. Past tense. Benar-benar bikin aku terjebak nostalgia.

Nih gambar filmnya yang bener, nggak pake ngaco. Sora mantan terindah tanpa mata, wajah Raisa close up dan penuh binar jatuh hati, sama muka Reza yang usai di sini.

Anyway, busway, manakala hujan di luar gedung bioskop dan kamu tidak membawa payung, berbaliklah untuk menonton film ini kali kedua. It's a good support for Indonesian movie dan selain itu kamu bisa celingak-celinguk melihat banyak orang yang kelihatannya sama terjebak nostalgianya dengan kamu sebab saat aku nonton film ini enggak banyak orang yang bawa pasangan-- a major assure that you're not alone in having the lonesome misery-- kecuali kalau pasangannya sesama cewek, seperti dua embak tepat di depanku yang kissing-kissing enggak jelas sehingga mengganggu konsentrasiku nonton (believe me, don't kiss your partner in a movie date because WE ALL CAN WATCH YOU), dan datang ke gedung untuk menikmati Raisa. Dan filmnya (ya ampun, ini lho aku belum selesai nulis kok sudah diberi titik sih sama editornya, aku enggak sesinis itu kali...).

Kamis, 08 Desember 2016

Salju

Musimmu telah berlalu
Tak bisa menukar maaf yang tak tertawar
Perpisahan yang menjanjikan tanya yang takkan terjawab
Tak akan pernah dalam sekali hidupku
Takkan pernah hingga habis napasku
Dalam sejarah mencintaimu

Dalam jejak langkah yang tertimbun
Hadirmu serupa itu
Dan cintamu membutakan
Dan kejatuhanmu memekakkan
Yang melukaimu itu badaimu sendiri
Yang kau timpakan padaku

Musim baru akan mengejarmu
Kini aku beruang, selamanya tidur dalam musimmu
Selamanya aku takkan menyambut kehadiranmu
Ataupun mengantar kepergianmu
Karena hanya saat kau berlalu
Aku bisa bangun berdiri dan melangkah lagi