the barking wolf

the barking wolf
not a lone wolf

Senin, 08 Januari 2024

Ketujuh Suami Evelyn Hugo

 Waktu nyari buku agenda di Gramedia, tiba-tiba mataku melihat judul buku ini. The Seven Husbands of Evelyn Hugo oleh Taylor Jenkins Reid. Gak nyangka bakal diterjemahkan Indonesia dan terbit di Gramedia.


Sampul buku Ketujuh Suami Evelyn Hugo (sumber gambar: gramedia.com).


Buku ini salah satu bestseller versi New York Times, tokoh berkisar pada LGBT mulai tahun 1960an yang hidup melewati jaman hingga belasan tahun setelah 2000. Ada Rock Hudson di dalam cerita ini, tercetus pada ucapan Celia terkait Ronald Reagen tidak menggarisbawahi pentingnya advokasi AIDS di masa itu mungkin karena stigmanya (yang masih menempel pada penyakit tersebut sampai sekarang).

Buku ini tak membuatku penasaran, mungkin karena aku sudah membaca versi aslinya, sehingga aku tak menghabiskannya dalam semalam. Evelyn Hugo adalah karakter unik yang biasa dimiliki oleh perempuan-perempuan kuat: tahu apa yang diinginkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Kecuali dia tidak pernah memaksa orang lain untuk sesuatu yang tidak menguntungkan, tipe negosiator atau pebisnis atau politikus yang awet karir politiknya, orang seperti ini menikah tujuh kali tidak aneh bagiku. Tapi orang seperti ini punya cinta sejati berbentuk manusia...well, it's getting interesting. Kalau orang yang gila kerja mending menikah dengan kerjaan saja, maka orang seperti Hugo harusnya nikah sama kepentingan saja.

Dulu saat merindukan Ayah, aku suka nonton film MGM, terutama film-filmnya Audrey Hepburn. Jauh sebelum tahun Hepburn, ada buku berjudul The Seven Wives of Bluebeard yang aslinya dari Prancis berdasarkan orang yang hidup di abad 15-an yang suka membunuh istrinya. Namun tak jauh sebelum tahun Hepburn ada film yang disadur dari cerita Bluebeard yang berjudul Bluebeard's Eighth Wife yang aku yakin sekali merupakan ide awal dari pembuatan Ketujuh Suami Evelyn Hugo. Claudette Colbert yang memerankan istri ke delapan Bluebeard berusaha memecahkan misteri kenapa Bluebeard menikah 7x sebelum menikah dengannya dan apa yang salah dari pernikahan sebelumnya yang dia tak ingin terjadi di pernikahannya kali ini. Claudette Colbert sendiri konon 'ada hubungan' dengan Marlene Dietrich, sesama aktris yang sempat menghebohkan dunia karena menggunakan tuksedo dalam sebuah film tahun 1930an dan menjadi simbol legenda keberagaman saat ini, terlepas betapa heteronormatifnya Colbert.

Ketujuh Suami Evelyn Hugo bercerita tentang seorang aktris bernama Evelyn Hugo yang sedang mempersiapkan buku biografinya. Hugo walaupun sangat terkenal di jamannya mampu menyimpan rahasia dengan rapat dan hidup dengan penuh privasi meskipun punya karakter yang haus terutama di masa mudanya. Lembar demi lembar buku ini sangat terasa sebagai terjemahan, sehingga sulit menangkap emosi tanpa bantuan penjabaran detail. Bukan berarti aku kecewa, tapi apa gerangan yang membuat penulis fanfiksi Indonesia kalah dengan penulis fanfiksi luar dalam menulis cerita fanfiksi berkualitas? Apakah melulu harus ide baru yang mendapatkan penghargaan?

What Goes Around...Comes Back Around..

 Di belakang setir aku sedikit mabuk.

Teman yang datang, karena akan melakukan pemeriksaan tertentu terkait opini kedua sebelum memutuskanmau menjalani pembedahan atau tidak, menceritakan sesuatu yang tidak kami duga sebelumnya dan aku menjadi sedikit mabuk karenanya. Euforia. Aku tertawa terkekeh-kekeh sepanjang perjalanan kami mencari makan, seperti menyaluti diri sendiri, bahwa aku tak perlu mengotori tangan sendiri karma dibayar lunas.

Jangan menjadi orang yang menyakitimu, bukan terserah kamu dengan apa mereka akan dibalas, begini kata orang.

Tapi melihatnya kontan rasanya seperti melihat gol yang dilesakkan ke gawang negara lawan dan kita mabuk oleh beda angka. Tuntas. Seperti buang air kecil yang tak menyisakan rasa ingin.

The best revenge is to move on happily and let karma do the rest. Sepakat.

Never seek revenge, rotten fruit will fall by itself. Sepakat juga.

Rabu, 12 Januari 2022

Duabelas Januari Duaribuduapuluhdua

 Kataku jatuh cita itu seperti satu musim yang tak mungkin sama waktu ke waktu

meski berulang


Hadir sosok-sosok baru

atau berganti bingkai untuk gambar lama


Tak ada yang tahu kapan rasa menjadi subur

atau mati seketika;

dipupuk oleh kebersamaan atau tragedi,

ditelantarkan oleh keacuhan atau dipisah bisa mulut lain.

Tak ada yang tahu sesiapa yang musti satu,

sesiapa yang musti punya setapak bercabang di akhir cerita


Jatuh cinta itu rasa yang indah

jadi kenapa terpaku pada satu orang saja?


Apapun jawabnya

Apapun kenyataannya

Musim ke musim biarkan kucatat semuanya

Jumat, 31 Desember 2021

New Year: December 31th 2021

 2021

a part of me still thinks that if I can find the right words, put my ego aside, they will save you.

2022

I will forgive myself and set myself free.

Rabu, 14 Juli 2021

Juli, Entah Kenapa Tak Pernah Menjadi Bulan Ramah Bagiku

Melihat ke belakang, aku menyadari satu keyakinan tentang tak bisa yakin kepadanya. Dia pintar sih, tapi dia tidak punya visi. Perempuan yang punya potensi tapi terlalu nyaman jalan di tempat.


Tapi yang paling membuat tanda bahaya berdering keras adalah aku melihat keangkuhan di situ. Orang seperti ini tidak bisa bersama orang yang tak membutuhkan dia.


Dan, benar saja.


Belum semua drama yang dia pilin. Meminta putus, menghapusnya seolah aku belum sempat membaca, lalu saat aku menyepakatinya dia bilang aku yang memutuskan. Yang benar saja. Tapi ya sudahlah, lewat.


Yang paling menyedihkan adalah dia ternyata juga tidak bisa sendirian. Segera setelah berpisah, dia bersama yang lain. Untuk muka yang jauh di bawah Justin Bieber dia malah melakukan hal yang lebih buruk, menggantiku dalam waktu kurang dari dua bulan. Oh there, hot stuff, great job. Siapa bisa percaya ia dicintai bila dengan mudah bisa diganti? Plis deh, mulut perempuan memang berbisa. Orang yang tidak mengistirahatkan psikisnya dan menelaah diri, agar tak gagal lagi. Pintar dan angkuh, satu kesatuan yang terlalu menyenangkan untuk ditonton kejatuhannya nanti. Tapi, aku tak pernah jadi penonton yang baik. Dan tak pernah menjadi penggemar drama. Hapus semua. Buang namanya dari kontak gawai. Sulit mencintai orang yang menginginkan imbalan, sampai aku tak bisa leluasa bernapas hingga mana mungkin tumbuh benih. Apalagi dengan trauma yang pernah kualami.


Aku cuma bisa tersenyum dengan diri sendiri sambil bilang kepada diri sendiri, "Aku bilang apa, dulu, hehehe..." dan memberi selamat kepadanya dalam hati. Maaf tidak bisa menemanimu tumbuh, kamu terlalu lambat untukku.

Sabtu, 15 Mei 2021

Perjalanan

 Entah pada lampu merah ke berapa

Kau mulai bercerita setelah perpisahan kita

Tentang kota-kota selepas aku turun dari kereta

Dan kau mempunyai kawan duduk baru


Yang beda dari kita,

Kini kau banyak bicara

Dan aku tenggelam dalam lamunan sendiri

Sebab lagu-lagu pada radio lebih menarik dari pada kisah yang telah kau saring separuh

Separuh lainnya kau simpan sendiri


Mungkin yang tak kau pahami,

Kejujuran tak lagi segalanya bagiku

Dan kisah kita telah usai

Senin, 08 Februari 2021

Ulasan Buku Singkat di Februari 2021

 Tahun 2020 memang berat, tak disangka tahun ini masih berat juga. Bekerja dari rumah ternyata jauh lebih banyak porsinya dan setingkat lebih tinggi untuk kesulitannya terutama bagi orang yang tidak suka menatap layar komputer lama seperti aku.

Berkeluh seperti itu tapi juga bersyukur bisa membaca banyak buku. Buku yang kubaca sejauh ini Hotel Queens milik Lee Winter, the Lily and the Crown karya Roslyn Sinclair, Breaking Character karangan Lee Winter, dan Killing Eve: Die For Me oleh Luke Jennings.

Sampul buku Hotel Queens karya Lee Winter.

Hotel Queens bercerita tentang Amelia dan Kay, dua orang yang sangat tertarik membeli hotel yang baru dibangun oleh saudagar Timur Tengah. Dua orang ini bertemu di hotel milik keluarga Amelia dan kisah berputar di sana.

Sampul buku the Lily and the Crown karya Roslyn Sinclair.

The Lily and the Crown ini buku yang cukup erotis, bersemesta pada sang asisten dan Ariana. Cerita berlatar masa depan, saat pembajakan bukan lagi tentang laut, darat, maupun udara. Ada juga bajak langit.

Sampul buku Breaking Character karya Lee Winter.

Breaking Character berkisah tentang Bess dan Summer, dua orang aktor yang akhirnya menjadi sepasang kekasih.

Ketiga buku di atas punya persamaan berupa ice queen alias cewek elegan bak ratu yang mulutnya sadis. Persamaan yang lain lagi berupa perbedaan usia yang jauh antar karakter, terpaut sekitar sepuluh tahun. Hampir sama seperti Killing Eve, walau ada perbedaan jarak usia pada buku dan serial televisi, tapi aku seneng banget waktu mereka jadi sepasang kekasih dalam buku walaupun situasi beracun.

Sampul buku Killing Eve: Die For Me karya Luke Jennings.

Sejak akhir 2020, Lee Winter ini menjadi pengarang favoritku selain Clare Ashton (aku suka That Certain Something, aku lupa udah membahas novel ini atau belum), dan mungkin Roslyn Sinclair untuk genre semi erotis.